Arsip

Posts Tagged ‘PENGANTAR PENDIDIKAN’

FUNGSI DAN PERANAN LEMBAGA PENDIDIKAN

1 Desember 2011 7 komentar

  1. LEMBAGA PENDIDIKAN KELUARGA

Lingkunagan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Juga dikatakan lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluaga.

Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak adalah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota kelurga yang lain.

Bagi seorang anak keluarga merupakan persekutuan hidup pada lingkungan keluarga tempat di mana dia menjadi diri pribadi atau diri sendiri. Keluaga juga merupakan wadah bagi anak dalam konteks proses belajarnya untuk mengembangkan dan membentuk diri dalam fungsi sosialnya. Disamping itu keluarga merupakan tempat belajar bagi anak dalam segala sikap untuk berbakti kepada Tuhan sebagai perwujudan nilai hidup yang tertinggi. Dengan demikian jelaslah bahwa orang yang pertama dan utama bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan anak adalah orang tua.

  1. Fungsi Dan Peranan Pendidikan Keluarga
  1. Pengalaman pertama masa kanak kanak

    Di dalam keluaga anak didik mulai mengenal hidupnya. Hal ini harus disadari dan dimengerti oleh tiap keluaga, bahwa anak dilahirkan di dalam lingkungan keluarga yang tumbuh dan berkembang sampai anak melepaskan diri dari ikatan keluarga. Lembaga pendidikan keluarga memberikan pengalaman pertama yang merupakan faktor penting dalam perkembangan pribadi anak. Suasana pendidikan kelurga ini sangat penting diperhatikan, sebab dari sinilah keseimbagan jiwa dalam perkembangan individu selanjutnya ditentukan.

  2. Menjamin kehidupan emosional anak

Kehidupan emosional merupakan salah satu faktor yang terpenting di dalam membentuk pribadi seseorang. karena rasa kasih sayang dapat dipenuhi atau dapat berkembang dengan baik, jika didasarkan atas dasar cinta kasih sayang yang murni.

  1. Menanamkan dasar pendidikan moral

Penanaman moral bagi anak tercermin dalam sikap dan prilaku orang tua sebagai teladan yang dapat di contoh oleh anak dan segala nilai yang dikenal anak akan melekat pada orang-orang yang disenangi dan dikaguminya, dan melalui inilah salah satu proses yang ditempuh anak dalam mengenal nilai.

  1. Memberikan dasar pendidikan sosial

    Keluarga merupakan lembaga sosial resmi yang minimal terdiri dari ayah, ibu dan anak. Perkembagan kesadaran sosial pada anak dapat Baca selengkapnya…

Aliran-Aliran Pendidikan

19 November 2011 5 komentar

Aliran-aliran dalam Pendidikan

  1. Aliran Progresivisme

Aliran Progresivisme mengakui dan berusaha mengembangkan asas progresivisme dalam semua realita, terutama dalam kehidupan adalah tetap survive terhadap semua tantangan hidup manusia harus praktis dalam melihat segala sesuatu dari segi keagunganya. Progresivisme dinamakan instumentalisme, karena aliran ini beranggapan bahwa kemampuan intelegensi manusia sebagai alat untuk hidup untuk kesejasteraan , untuk mengembangkan kepribadian manusia. dinamakan eksperimentalisme, karena aliran tersebut menyadari dan mempraktekan suatu teori. progresivisme dinamakan environmentalisme karena aliran ini menganggap lingkungan hidup itumem pengaruhi pembinaa kepribadian.

Tokoh-tokoh aliran Progresivisme:

1 William James (11 Januari 1842-26 Agustus 1910)

2. John Dewey (1859-1952)

3.hans Vaihinger (1852-1933)

4. Georges Santayana

Aliran filsafat progresivisme telah memberikan sumbangan yang besar di dunia pendidikan pada abad ke-20, dimana telah meletakan dasar-dasar kemerdekaan dan kebebasan kepada anak didik . anak didik diberikan kebebasan baik secara fisik maupun cara berfikir ,guna mengembangkan bakat dan kemampuan yang terpendam dalam dirinya, tanpa terhambat oleh rintangan yang dibuat oleh orang lain, oleh karena itu filsafat progresivisme tidak menyetujui pendidikan yang otoriter. sebab pendidikan otoriter akan mematikan tunas-tunas para pelajar untuk hidup sebagai pribadi – pribadi yang gembira menghadapi pelajaran. sekaligus mematikan daya kreasi baik secara fisik maupun psikis anak didik.

Adapun filsafat progresif memendang tentang kebudayaan bahea budaya sebagai hasil budi manusiayang tidak beku, melainkan selalu berkembang dan berunah. maka pendidikan sebagai usaha manusia yang merupakan refleksi dari kebudayaan itu haruslah sejiwa dengan kebudayaan itu.

untuk itu pendidikan sebagi alat untuk memproses dan mengkonstruksi kebudayaan baru haruslah dapat menciptakan situasi yang edukatif yang pada akhirnya akan dapat memberikan warna dan corak dari output (keluaran) yang dihasilkan, sehingga keluaran yang dihasilkan (anak didik) adalah manusia-manusia yang berkualitas unggul, berko,petitif, dan kreatifsanggup menjawab tantangan zamanya. untuk itu sangat diperlukan kurikulum yang berpusat pada pengalaman , dimana apa yang telah diperoleh anak didik selama disekolah akan dapat diterapkan dalam kehidupan nyatanya. dengan metode pendidikan “belajar sambil berbuat” (Learning By Doing) dan pemecahan masalah (problem Solving) dengan langkah-langkah menghadapi problem, mengajukan hipotesa.

  1. Aliran Esensialisme.

Esensialisme adalah pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal perabadan manusia. Esensialisme muncul pada zaman Renaissance dengan ciri-ciri utama yang berbeda dengan Progresivisme. perbedaanya yang utama ialah dalam memberikan dasar berpijak pada pendidikan yang penuh fleksibilitas, dimana serta terbuka untuk perubahan , toleran dan tidak ada keterkaitan dengan doktrin tertentu, essensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai kejelasan dan tahan lama yang memberikan kesetabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas.
Idealisme dan realisme adalah filsafat yang membentuk corak Esen sial , akan tetapi tidak lebur menjadi satu dan tidak melepaskan sifatnya yang utama pada dirinya masing-masing. dengan demikian Renaissance adalah pangkal sejarah timbulnya masing-masing yang disebu Essensialisme, karena timbul pada zaman itu, essensialisme adalah konsep meletakan sebagian ciri alam pikir modern, Essensialisme pertam-tama muncul dan merupakan reaksi terhadap simbolisme mutlak dan dogmatis abad pertengahan. maka disusunlah konsep sistematis dan menyeluruh mengenai manusia dan alam semesta, yang memenuhi tuntutan zaman.


tokoh-tokoh Aliran esensialisme: Baca selengkapnya…