Pusat-Pusat Kecerdasan

Hingga saat ini, telah dikenal 8 atau 9 jenis kecerdasan yang dimiliki dan dapat dimiliki oleh seseorang. Setiap orang berpotensi kuat memiliki 1 aiau 2 jenis kecerdasan, disertai potensi Iemah pada beberapa kecerdasan yang lain.

Genius seperti Einstein atau Habibie memiliki 2 jenis kecerdasan, yakni kecerdasan matematik dan kecerdasan musik. Einstein bahkan memiliki juga kecerdasan spasial. Penari dan koreografer Sardono Kusumo (satusatunya profesor di Indonesia yang cuma tamat SMA) memiliki kecerdasan kinestetik. Demikian juga dengan Icuk Sugianto dan Liem Swie King. Genius lain seperti Putri Masako Owada dari Jepang memiliki kecerdasan verballinguistik yang bagus. Para filosof yang piawai merenung dan berkontemplasi memiliki kecerdasan intrapersonal yang bagus. Para pelobi dan pekerja hubungan umum (public relation) memiliki kecerdasan interpersonal yang baik.

Para peneliti menemukan bahwa semua jenis kecerdasan itu ada di dalam otak manusia secara dominan. Sistem limbik, bagian otak mamalia yang dikelompokkan sebagai paleocerebri (‘otak tua’) mengatur emosi manusia. Daerah ini relatif sama pada manusia dan mamalia lain. la mengatur aspek sosial maupun privat dari emosi manusia. Bagian sistem limbik bernama amygdala mengatur hubungan Iangsung dengan kulit otak sebagai pusat berpikir.

Adanya komponen ini membuat manusia menjadi makhluk yang tidak melulu berpikir, tetapi juga merasa. Dimensi ini yang membangun hubungan manusia dengan orang lain.

Sumber Artikel
Manajemen Kecerdasan

dikutip dari9 situs www.dronce.com